Mengenal Trading Plan Diversifikasi Harga Vs Diversifikasi Saham buat Trading Saham Pemula
Trading
saham bukan lagi sekedar materi investasi tapi juga telah menjadi materi
bisnis. Dalam dunia Trading saham ada istilah diversifikasi saham dandiversifikasi harga. Kedua istilah ini merupakan strategi bisnis jual beli
saham. Bisa dikatakan bahwa Keduanya diterjemahkan dari satu perkataan bijak
luar negeri yang berbunyi “Do not put all your Eggs in one basket”
Saya sudah
mengenal istilah diversifikasi saham dan diversifikasi harga sejak lama. Namun
dalam prakteknya saya baru memahami keduanya. Saya menganggap bahwa keduanya
sama saja.
Dalam
kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai trading plan diversifikasi
saham dan diversifikasi harga, Lalu menentukan mana yang terbaik?
Saya memulai
modal berbisnis saham dengan modal hanya 10 juta saja, Dengan modal terbatas
saya hanya mampu membeli saham sebanyak 2-3 jenis saham saja, dalam hati saya
jika saya memiliki modal lebih banyak, maka saya akan mendapatkan untung lebih
banyak, ternyata saya salah, setelah
memiliki modal 3 kali lipat, saya malah merugi.
Kesalahan
dalam menerapkanTrading plan diversifikasi saham dan diversifikasi harga lah yang
membuat saya merugi. Kita akan tahu jawabannya setelah membaca devenisi dari
kedua istilah diversifikasi saham dan diversifikasi harga tersebut.
Defenisi
Diversifikasi Saham Dan Diversifikasi Harga Saham
Diversifikasi
dalam bahasa Indonesia menurut Kamus besar bahasa Indonesia adalah penganekaan usaha untuk menghindari
ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi,
jadi kalau kita artika Diversifikasi Saham adalah penganekaragaman
jumlah dan jenis saham yang akan diperjual belikan. Sederhananya, Diversifikasi
Saham adalah kegiatan membeli saham lebih dari 2 emiten atau sector. Sedangkan
Diversifikasi
harga Saham adalah penganekaragaman harga beli suatu saham. Atau kegiatan
membeli saham secara piramida untuk mendapatkan harga beli yang rendah.
Diversifikasi
Saham Dan Diversifikasi Harga sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
yang besar, akan tetapi dalam prakterknya keduanya sangat bertentangan.
Contoh Diversifikasi Saham
Saya
memiliki modal 10 juta, Agar saya mendapatkan untung dan tidak merugi, maka
saya membeli saham WSKT, ADRO, PGAS, ERAA, dan PTPP masing-masing sekitar 1000
lembar saham, atau sekitar 10 lot, sehingga total modal saya semuanya terserap.
Saya membeli
saham tersebut berdasarkan analisa teknikal dimana saham-saham tersebut,
harganya akan naik Namun pasar berkata lain, ekonomi dunia bergejolak, sehingga
saham tersebut turun, oleh karena saya tidak memiliki modal lagi untuk membeli
saham tersebut saat harga terkoreksi, terpaksa saya menjualnya.
Ketika kita
memiliki saham lebih dari 3 emiten, maka kita akan sedikit kewalahan dalam
mengawasi pergerakan harga saham tersebut.
Contoh Diversifikasi
Harga
Saya
memiliki modal 10 juta, Agar saya mendapatkan untung dan tidak merugi, maka
saya membeli saham WSKT 10 lot atau sekitar 1000 lembar, harganya 2000 per
lembar saham. Saya membeli saham tersebut,
juga berdasarkan analisa teknikal dimana
saham WSKT tersebut, harganya akan naik, Namun apa hendak dikata pasar berkata
lain, ekonomi dunia bergejolak, sehingga saham tersebut turun. Saat saham
tersebut sudah mencapai level harga terendah, maka saya kemudian membeli saham
WSKT sebanyak 20 lot pada harga 1750 per lembar.
Sekarang
saya sudah memiliki 3000 lembar sahama WSKT pada harga 1833.333 =
((1000 x 2000) + (2000X1750)/ 3000) per lembar
saham. Demikian saya lakukan untuk
mendapatkan harga yang lebih dekat dengan harga support, sehingga kalau harga
memantul, saya akan cepat mendapatkan balik modal.
Manakah lebih baik antara Diversifikasi Saham Dan Diversifikasi Harga?
Jawabnya adalah diversifikasi harga saham oleh karena sampai detik ini, belum
ada alat analisa yang benar-benar akurat 75 %. Bahkan sang manager investasi
tempat anda menanamkan modal, memiliki analisa yang dipakai oleh semua orang
pebisnis saham.
Komentar
Posting Komentar